Kabar menggembirakan untuk kalian yang memiliki bisnis perikanan. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan berharap Korea Selatan bersedia membuka pasar produk ikan dari Indonesia
Harapan itu disampaikan kepada Wakil Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan YM Jang Young Jin yang berkunjung ke Indonesia. Luhut menegaskan agar Korsel bisa membuat satu paket lokasi untuk kerja sama pengembangan rumput laut dan perikanan. Tentunya kabar gembira untuk kamu yang memiliki bisnis tersebut.
“Sebagai negara yang kaya akan sumber daya maritim, kami sungguh berharap Korea dapat membuka pasar untuk produk perikanan dari Indonesia,” Ujar Luhut selaku Mentri Menko
Kemaritiman dan Investasi.
“Saya berharap kita dapat membuat tim gabungan untuk langsung melihat potensi rumput laut ini. Kita dapat bersama-sama berkunjung ke Buleleng, Bali pada Juli, lanjut Luhut.
Menurutnya, industri rumput laut menjadi sangat potensial untuk dikembangkan, bahkan bisa menjadi pengganti minyak dan bahan baku plastik.
Selain sumber daya maritim Indonesia meminta pemerintah Korea Selatan bisa mempertimbangkan penerapan kebijakan Visa On Arrivaln untuk warga Indonesia.
Selain itu, Luhut mengungkapkan Indonesia dan Korea Selatan perlu meningkatkan kerja sama di berbagai investasi termasuk pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik dan baterai lithium. Saat ini, Indonesia sudah menjalin kerja sama yang baik dengan Hyundai Motor. Mantan Menko Polhukam ini pun berharap agar perusahaan Korea dapat meningkatkan investasi di bidang terkait, khususnya untuk prekursor dan katoda. Bahkan, Luhut ingin RI-Korsel menguasai negara-negara setir kanan.
“Kita perlu melanjutkan perbincangan kita untuk memfasilitasi investasi perusahaan Korea dalam membangun seluruh rantai produksi EV di Indoneisa, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah yang kita miliki,” jelasnya
“Nantinya, kita akan mampu mengekspor kendaraan hasil produksi Indonesia ke negara ASEAN, Australia, Afrika, dan semua negara setir kanan di dunia,” pungkas Luhut.
Sementara itu, Wamendag Korea YM Jang Young Jin menyambut baik masukan Menko Marves Luhut. Young Jin mengatakan seluruh potensi kerja sama tersebut bakal diteruskan kepada stakeholder terkait di Korsel untuk ditindaklanjuti.
Pembahasan lain yang memiliki potensi investasi yaitu bidang kesehatan dan bioteknologi dengan beberapa pengembangan bersama. Pelatihan pakar, pengembangan bidang medis, kerja sama produk obat esensial, dan inaugurasi rumah sakit internasional RS Ngoerah Bali dengan Sun Medical adalah pembahasan agenda berikutnya.
Beberapa kerja sama lainnya seperti pengembangan sumber daya manusia dengan membuka peluang bagi pelajar Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tinggi ke beberapa jurusan universitas atau perguruan tinggi Korea. Ilmu material, teknik kimia dan jurusan lainnya, dengan skema pembiayaan berupa beasiswa yang ditawarkan baik dari pihak Korea maupun Indonesia
Kompihub - Rupiah vs Dolar. Nilai tukar rupiah menguat ke Rp14.913 per dolar AS pada…
Tahun ini merupakan peringatan ke-25 tahun reformasi nasional. Peringatan Hari Reformasi Nasional pada 21 Mei…
Wisata Lembah Purba, Sukabumi, Jawabarat belakangan ini viral pada perbincangan media sosial karena memiliki beberapa…
Industri kripto tak lama lagi akan ada event Halving Bitcoin yang akan terjadi pada 2024.…
Kompihub - Tokoh penemu arus listrik adalah Thomas Alva Edison, dirinya adalah seorang pengusaha yang…
Obat penenang khusus hewan yakni xylazine belakangan banyak pengguna yang menggunakan narkoba tersebut di Amerika…