flora

Mencari Tau Tentang Burung Cendrawasih

Mengenal Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih adalah grup burung yang masuk dalam anggota keluarga Paradisaeidae dan ordo Passeriformes. Untuk menemukan burung ini kamu harus pergi ke pulau Papua, kepulauan Maluku, kepulauan Selat Torres, Papua Nugini sampai Australia anggota timur.

Secara lebih spesifik, Cenderawasih dari famili Paradisaeidae miliki keunikan yakni burung jantan mempunyai bulu yang panjang dan pola rumut yang tumbuh di anggota sayap, kepala dan paruhnya.

Sedangkan Burung Cendrawasih yang kondang contohnya adalah model Cendrawasih Buning Besar (Paradisaea apoda). Burung ini dulunya diperdagangkan oleh penduduk pribumi Papua kepada orang-orang Eropa dengan menjual sayap dan kakinya sebagai hiasan. Karena kebiasaan inilah spesies ini miliki nama ilmiah “apoda” atau tanpa kaki.

Fakta Menarik Burung Cendrawasih

Burung ini miliki ukuran yang banyak ragam terkait dari spesiesnya. Seperti spesies King bird of paradise yang miliki ukuran 15 cm sampai spesies Black Sicklebill yang berukuran 110 cm.

Burung ini mempunyai 14 genus dan 43 spesies. Jenis Cendrawasih yang paling kondang adalah Cendrawasih Kuning Besar atau Paradisaea apoda yang berasal dari genus Paradisaea.

Karakteristik utama burung ini adalah warna bulunya yang cerah dan menarik perhatian layaknya kuning, hijau, merah, dan biru.Untuk menentukan nama burung cendrawasih kamu harus melihat dari warna dominannya, layaknya Cendrawasih Kuning Kecil, Cendrawasih Kuning Besar, dan Cendrawasih Merah.

Terkenal Dengan Nama Birds of Paradise

Karena keindahannya, burung ini mempunyai nama panggilan Birds of Paradise atau Burung Surga oleh orang Inggris yang di awalnya tidak mempercayai eksistensi burung tersebut. Bahkan Cendrawasih sempat jadi hadiah untuk raja-raja terhadap th. 1522 setelah orang-orang Eropa mengakui eksistensinya.

Tidak hanya itu, bulunya yang cantik sempat jadi komoditas perdagangan terhadap akhir abad 19 dan awal abad 20 karena jadi tren untuk hiasi topi oleh wanita di Eropa.

Memiliki Ritual Kawin yang Unik

Cendrawasih jantan miliki bulu yang berwarna cerah dan terhitung ritual tarian yang bermanfaat untuk menarik perhatian Cendrawasih betina. Tarian Cendrawasih jantan terhitung spektakuler karena menampilkan fleksibilitas bulu dan wujud badan mereka yang jadi menonjolkan keindahan warna bulunya.

Cendrawasih jantan selalu serius dalam persiapan ritual menari ini. Mereka bahkan keluar membersihkan paruh mereka dan lingkungan di kira-kira sarangnya untuk jadi panggung ritual tarian mereka.

Habitat Burung Cendrawasih

Cendrawasih kebanyakan menghuni kawasan hutan dataran rendah sampai pegunungan di tempat Indonesia Timur. Habitatnya berada di hutan hujan triopis bersama vegetasi lebat di lokasi kelupauan Selat Tores, Pulau Papua (Indonesia dan Papua Nugini) serta Australia Timur.

Burung ini menyukai kawasan dengan tegakan tinggi dan percabangan yang cukup rapat dan terdapat lebih dari satu model tumbuhan merambat sekitarnya.

Burung ini biasa hidup pada tempat tinggi seperti hutan primer. Kecuali habitat yang ditempatinya tidak disukai lagi maka akan berganti ke lokasi lain yang sesuai bersama karakteristik hidup Burung Cendrawasih.

Makanan sehari-hari burung ini adalah bijian-bijian, buah berry, serangga, serta ulat. Di alam liar, kelangsungan hidup Cendrawasih amat terkait terhadap keadaan alam hutan, oleh karena itu burung ini amat rentah terhadap pergantian faedah hutan.

Sebaran Populasi

Burung Cendrawasih secara umum tersebar di Indonesia anggota timur, Papua Nugini dan Australia anggota timur. Sedangkan sebaran model spesies khusus kadang terbatas dan endemik terhadap pulau-pulau tertentu.

Misalnya Cendrawasih Kuning Kecil (Paradisaea minor) yang hidup di pulau Papua dan tersebar jadi anggota barat meliputi Waigeo, Salawati, Batanta, Kofiau, Misool, Gagi, Gebe, lantas kepualaun di Teluk Cendrawasih layaknya Numfor, Biak, Yapen, dan Meosnum, sampai keplauan Aru sampai barat kekuatan Papua.

Sedangkan Cendrawasih Kuning Besar (Paradisaea apoda) tersebar pada tempat dataran rendah sampai perbukitan di Papua anggota barat kekuatan dan kepulauan Aru. Niat untuk melakukan penyelamatan burung ini pernah dilakukan pada tahun 1909 sampai 1912. Bersama membawanya ke Pulau Tobago Kecil pada Karibia oleh William Ingram untuk mengindari kepunahan akibat pengambilan bulunya. Tetapi laporan pada tahun 1958 menunjukkan burung ini sudah punah.

Ada pula Burung Cendrawasih endemik yang hanya ditemukan di Kepulauan Maluku dan Pulau Seram. Cendrawasih Gagak (Lycocorax pyrrhopterus). Untuk melihat burung Cendrawasih Bidadari Halmahera kamu harus pergi ke Taman Nasional Ake Tajawe.

Sekian dari saya artikel tentang burung Cendrawasih. JIka kamu ingin mencari lebih tau tentang burung ini boleh klik selengkapnya.

admin

Recent Posts

Rupiah VS Dolar AS, Mengintip Lajur Hari Ini

Kompihub - Rupiah vs Dolar. Nilai tukar rupiah menguat ke Rp14.913 per dolar AS pada…

1 tahun ago

Peringatan 25 Tahun Reformasi Nasional

Tahun ini merupakan peringatan ke-25 tahun reformasi nasional. Peringatan Hari Reformasi Nasional pada 21 Mei…

1 tahun ago

Wisata Lembah Purba Sukabumi, Jembatan Terpanjang Se Asia 414 Meter

Wisata Lembah Purba, Sukabumi, Jawabarat belakangan ini viral pada perbincangan media sosial karena memiliki beberapa…

1 tahun ago

Bitcoin Pengurangan Imbalan Bagi Penambang 2024? Halving Bitcoin 2024

Industri kripto tak lama lagi akan ada event Halving Bitcoin yang akan terjadi pada 2024.…

1 tahun ago

Thomas Alva Edison, Sejarah dan Penemuanya

Kompihub - Tokoh penemu arus listrik adalah Thomas Alva Edison, dirinya adalah seorang pengusaha yang…

1 tahun ago

Kasus Narkoba ‘Zombie’ AS Naik Lebih dari 1.000 Persen! Efeknya Seserius Ini

Obat penenang khusus hewan yakni xylazine belakangan banyak pengguna yang menggunakan narkoba tersebut di Amerika…

1 tahun ago