Jenis dan Cara Pengobatan Pada Cedera Olahraga
Jenis dan Cara Pengobatan Pada Cedera Olahraga
Pada artikel kali ini akan membahas tentang penyebab dan cara pengobatan pada cedera olahraga. Cedera olahraga adalah cedera yang terjadi pada siapa saja baik anak kecil, orang dewasa bahkan atlet saat melakukan kegiatan olahraga. Keseleo atau terkilir adalah cedera olahraga yang paling sering terjadi.
Pada umumnya cedera olahraga terjadi karena tidak melakukan pemanasan dengan benar, olahraga berlebihan dan faktor motorik lainnya. Orang yang jarang olahraga dan tidak melakukannya dengan teknik yang benar memiliki risiko terkena cedera olahraga.
Jenis-Jenis Cedera Olahraga
Cedera olahraga bisa terjadi bukan hanya karena kurang persiapan atau pemanasan, melainkan karena olahraga yang berlebihan. Kecelakaan juga bisa menyebabkan seseorang mengalami cedera ketika berolahraga. Berikut ini adalah beberapa jenis cedera yang paling umum terjadi saat seseorang berolahraga:
1. Cedera pergelangan kaki
Keseleo di pergelangan kaki adalah salah satu jenis cedera olahraga yang paling sering terjadi. Keseleo terjadi ketika ligamen (jaringan penghubung tulang) meregang berlebihan atau bahkan robek. Sebenarnya, keseleo ini tidak hanya bisa terjadi di pergelangan kaki. Mengutip Cleveland Clinic, keseleo juga dapat terjadi di lutut atau pergelangan tangan. Keseleo biasanya terjadi ketika Anda melakukan gerakan memutar atau mengubah pergelangan kaki secara tiba-tiba, atau bertumpu pada permukaan yang tidak rata.
Untuk mengatasi cedera olahraga yang terjadi di pergelangan kaki, Anda perlu mengistirahatkan kaki Anda. Anda juga bisa membebatnya agar area yang mengalami cedera tidak terlalu banyak bergerak. Mengompres dengan es juga membantu meringankan nyeri dan bengkak yang muncul.
2. Kram otot
Kram otot juga jadi salah satu jenis cedera yang umum terjadi ketika Anda berolahraga. Biasanya, kram otot terjadi ketika Anda tidak melakukan pemanasan yang cukup, kemudian langsung memforsir tenaga saat berolahraga. Kram otot ditandai dengan rasa sakit intens tapi cukup singkat, biasanya kurang dari satu menit. Meski begitu, rasa sakitnya bisa menetap hingga 10 menit setelah nyeri hebat pergi. Kram dapat terjadi di mana saja. Betis, paha, dan punggung adalah beberapa bagian tubuh yang umum mengalami kram. Kram bisa terjadi lagi dalam waktu singkat, jika Anda langsung memaksanya olahraga kembali tanpa beristirahat atau memulihkan diri.
3. Cedera lutut
Cedera lutut biasanya terjadi pada cabang olahraga atletik yang kerap menggunakan lutut sebagai tumpuan berat badan. Jenis cedera yang terjadi bisa dari otot yang terlalu meregang atau bahkan robek. Ada dua jenis cedera lutut yang umum terjadi yaitu jumper’s knee dan runner’s knee. Jumper’s knee adalah peradangan pada otot di tempurung lutut yang menghubungkan dengan tulang kering.
Mengutip sumber terpercaya, kondisi ini dapat terjadi karena penggunaan sendi lutut secara berlebihan, misalnya berulang kali melompat pada permukaan yang keras atau melompat dari ketinggian tertentu. Sementara itu, runner’s knee terjadi ketika tempurung lutut tidak bisa bergerak dengan baik di poros tulang paha. Cedera ini bisa membuat lutut Anda berbunyi ketika digerakkan. Hal ini umumnya disebabkan oleh olahraga seperti berlari atau berjalan.
Pengobatan Cedera Olahraga
Cara mengatasi yang tepat diawali dengan metode RICE (Rest, Ice, Compression, and Elevation) yang tujuannya untuk menghilangkan rasa sakit, mempercepat penyembuhan dan mengurangi pembengkakan. Jika sudah melakukan metode pengobatan di atas namun kondisi masih belum membaik, atau memang luka sudah parah, maka Anda harus mendatangi dokter spesialis ortopedi konsultan cedera olahraga. Nantinya akan dilakukan beberapa tindakan medis seperti di bawah ini:
1. Pemberian obat-obatan
Anda akan diberikan obat anti inflamasi non steroid seperti aspirin dan ibuprofen dengan tujuan mengurangi rasa sakit dan meredakan bengkak.
2. Imobilisasi
Teknik pengobatan dengan splint, sling dan gips dengan tujuan melindungi tubuh cedera dari gerakan dan mencegah kerusakan semakin parah.
3. Operasi
Tindakan bedah terkadang menjadi pilihan untuk memperbaiki cedera seperti patah tulang, cedera ligamen, dan cedera tendon robek.
4. Terapi
Pengobatan ini bisa berupa pijat, terapi arus listrik dan gelombang suara.
5. Rehabilitasi
Setelah pengobatan dan tahap proliferasi atau tumbuhnya jaringan otot baru, tahap terakhir pemulihan cedera adalah rehabilitasi. Bagian yang cedera akan dilatih untuk digerakkan perlahan-lahan untuk mengembalikan fungsinya. Rehabilitasi jangan dilakukan terburu-buru sebelum sembuh total. Ini agar tidak menimbulkan cedera berulang. Penanganan terbaik dengan dokter spesialis yang berpengalaman bisa Anda temukan di Eka Hospital. Terlebih rumah sakit ini memiliki pusat layanan ortopedi dan tulang belakang bernama Gatam Institute.