Fakta Baru Rusia-Ukraina: Paket Berdarah ke Jerman & Putin
Fakta Baru Rusia-Ukraina: Paket Berdarah ke Jerman & Putin
kompihub.com – Perang Rusia dan Ukraina masih terus terjadi. Tanda-tanda perdamaian juga belum terlihat. Dikutip dari sejumlah sumber, terdapat beberapa update terbaru perang antar sesama mantan Uni Soviet itu. Berikut dirangkum oleh kompihub.com, Jumat (2/12/2022). Seperti yang kita ketahui bahwa Rusia – Ukraina hingga saat ini masih belum menemui titik terang mengenai kedamaian yang akan mereka ambil tidaknya. Berikut kami kutip fakta – fakta baru dari perangnya Rusia dan Ukraina.
13.000 Tentara Ukraina Tewas
Mengutip Sumber Terpercaya Internasional, setidaknya sekitar 10.000 hingga 13.000 tentara Ukraina meninggal dalam perang dengan Rusia. Hal ini diutarakan staf presiden Ukraina Mykhailo Podolyak Ini merupakan perkiraan terbaru yang diberikan. Sebelumnya akhir Agustus Ukraina sempat menyebut 9.000 tentara tewas.
Pasukan Rusia dilaporkan melancarkan serangan rudal ke fasilitas infrastruktur di tenggara kota Zaporizhzhia. Ini adalah kota di mana pembangkit nuklir terbesar Eropa berada.
Secara terpisah, hampir 40 peluru dikatakan telah ditembakkan di wilayah Dnipro timur Ukraina dalam semalam. Dalam laporan Sky News Australia, disebut pula bagaimana citra satelit Maxar memotret lusinan bomber Rusia di percataban Ukraina
Putin Terbuka untuk Pembicaraan
Sementara itu, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin terbuka untuk pembicaraan mengenai kemungkinan kesepakatan penyelesaian konflik dengan Ukraina. Itu terjadi tak lama setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dia akan siap bertemu Putin jika dia mencari cara untuk mengakhiri perang.
Paket Berdarah
Kementerian luar negeri Ukraina mengatakan kedutaan dan konsulat Ukraina di beberapa negara menerima “paket berdarah”. Ada bagian tubuh hewan dalam paket yang dikirimkan, seperti mata yang direndim dalam cairan has.
Ukraina menyebutnya sebagai bagian dari kampanye teror. Ini juga diyakini intimidasi yang terencana dengan baik.
Paket didapati kedutaan besar di Hongaria, Belanda, Polandia, Kroasia, Italia dan Austria. Ada pula di konsulat jenderal di Naples, Italia, lalu Krakow, Polandia dan Brno, Republik Ceko.
“Karena tidak dapat menghentikan Ukraina di bidang diplomatik, mereka mencoba mengintimidasi kami,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.
“Namun, saya dapat langsung mengatakan bahwa upaya ini tidak berguna. Kami akan terus bekerja secara efektif untuk kemenangan Ukraina,” tegasnya.
Pengadilan Kejahatan Perang Rusia
Sementara itu, Uni Eropa (UE) didukung PBB, akan membentuk pengadilan untuk menyelidiki kemungkinan kejahatan perang di Ukraina. Ini akan berujung pada penggunaan aset Rusia yang telah dibekukan sebelumnya untuk membangun Ukraina.
Jerman ‘Dekati’ Putin
Kanselir Jerman Olaf Scholz mendorong Putin untuk menemukan solusi diplomatik perang di Ukraina sesegera mungkin. Diketahui Scholz melakukan percakapan telepon selama satu jam dengan pemimpin Rusia itu.
Melalui juru bicara pemerintah Jerman dalam sebuah pernyataan, Scholz mengutuk serangan udara Rusia terhadap infrastruktur sipil di Ukraina. Ia menegaskan kembali tekad Berlin untuk mendukung Kyiv dalam memastikan kemampuan pertahanannya melawan Moskow.
Juru bicaranya juga menyatakan bagaimana para pemimpin politik membahas situasi pangan global yang “sangat tegang”. Keduanya setuju untuk tetap berhubungan.
Kremlin sendiri mengatakan diskusi diadakan atas inisiatif Jerman. Putin, tegas rilis pemerintah, sekali lagi menjelaskan secara rinci pendekatan Rusia terhadap apa yang digambarkannya sebagai “operasi militer khusus”.