kompihub.com – Sirkuit Mandalika atau biasa populer dengan nama resmi Pertamina Mandalika International Street Circuit memang dibangun pemerintah Indonesia sebagai tempat perhelatan berbagai ajang balap kelas dunia. Dibalik statusnya yang masih baru, ternyata sirkuit ini menyimpan fakta menarik yang bisa disimak.
Sirkuit Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) belakangan menjadi perbincangan publik. Pasalnya setelah sukses menghelat Superbike WSBK 2021, sirkuit ini bakal jadi tuan rumah ajang balap bergengsi MotoGP Mandalika. Perhelatan MotoGP 2022 di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara makin dekat. Tetapi tahukah anda, bahwa sirkuit yang akan digunakan untuk perhelatan akbar dunia itu menyimpan fakta-fakta unik yang menarik? Simak berikut ini.
Kita mulai dari lokasinya dulu, dilansir dari situs terpercaya lokasi Sirkuit Mandalika terletak di salah satu destinasi wisata super prioritas di Indonesia tepatnya di Lombok Tengah NTB. Memiliki keindahan alam yang mempesona, surga bagi peselancar internasional dan menjadi area pariwisata dengan banyak atraksi.
Sebagai sirkuit balap kelas dunia, Pertamina Mandalika International Street Circuit memang dikerjakan secara detail. Sirkuit Mandalika dibangun dengan menggunakan jasa perusahaan arsitektur asal Amerika Serikat, Populous.
Pembangunannnya menggunakan produk asli Indonesia. Pembangunan fasilitas pit building di sirkuit Internasonal Mandalika terbuat dari material yang diproduksi secara lokal dengan metode konstruksi modular dari PT WIKA.
Pit Building seluas 350 meter persegi terdiri dari 3 lantai dengan lantai dasar berfungsi sebagai garasi yang digunakan oleh tim teknis.
Setelah bekerja sama dengan Populous dalam merancang trek, ITDC lalu membawa hasil awal untuk ditunjukkan kepada Dorna Sports di Qatar pada 2018. Abdulbar menunjukkan desain trek kepada Direktur Balap Dorna, Franco Uncini, yang akhirnya disetujui setelah dilakukan sedikit perubahan. Tetapi itu belum selesai, ITDC harus menemui Loris Capirossi yang merupakan Rider Safety Comission, untuk memastikan desain yang disetujui Franco Uncini aman.
Tanpa meninggalkan nilai budaya setempat, Sirkuit Mandalika juga mencuri perhatian dengan motif tenun sasak yang menghiasi lintasan. Dengan corak merah-putih, area run-off atau aspal luar di tikungan ke-15 dan 16 Sirkuit Mandalika dibuat menggunakan corak Subahnale. Subahnale memiliki arti harfiah sebagai kalimat tasbih (pembersihan) dalam bahasa Sasak.
Direktur Keuangan, Strategi dan Manajemen Risiko ITDC, Nughda Achadie, menegaskan Sirkuit Mandalika jadi trek yang pembangunannya paling cepat karena tak sampai satu tahun.
Ini juga diikuti oleh pembangunan fasilitas pendukung lainnya seperti bypass yang membuat perjalanan dari bandara ke Sirkuit Mandalika dapat ditempuh hanya dalam waktu 15 menit dari awalnya lebih dari satu jam.
Kompihub - Rupiah vs Dolar. Nilai tukar rupiah menguat ke Rp14.913 per dolar AS pada…
Tahun ini merupakan peringatan ke-25 tahun reformasi nasional. Peringatan Hari Reformasi Nasional pada 21 Mei…
Wisata Lembah Purba, Sukabumi, Jawabarat belakangan ini viral pada perbincangan media sosial karena memiliki beberapa…
Industri kripto tak lama lagi akan ada event Halving Bitcoin yang akan terjadi pada 2024.…
Kompihub - Tokoh penemu arus listrik adalah Thomas Alva Edison, dirinya adalah seorang pengusaha yang…
Obat penenang khusus hewan yakni xylazine belakangan banyak pengguna yang menggunakan narkoba tersebut di Amerika…