Kota Mati Terpopuler di Dunia
Daftar Kota Mati Terpopuler di Dunia
kompihub.com – Beberapa Kota Mati di dunia penyebab alasan masing-masing mengapa kini terbengkalai dan tak lagi ditinggali. Jika bangunan terbengkalai saja bisa memberi hawa tidak mengenakkan bagi orang yang melintas atau masuk ke dalamnya, bisa dibayangkan jika yang terbengkalai adalah seisi kota, bukan? Salah satu kota mati dan terbengkalai paling populer adalah Pripyat di Ukraina yang tak lagi ditinggali lantaran menyimpan radiasi nuklir yang besar.
Ada beberapa kota mati populer di dunia yang mungkin jarang kamu ketahui. Walaupun pada dasarnya setiap kota yang ada di dunia sudah pasti dihuni oleh para penduduk di negaranya. Beberapa kota mati di dunia ini memiliki sejumlah alasan masing-masing sampai tidak lagi ditinggali. Bisa dibayangkan satu bangunan saja yang terbengkalai bisa memberi hawa tidak mengenakan untuk orang sekitar, apalagi dengan bangunan terbengkalai seisi kota sudah pasti sangat menyeramkan. Nah, berikut adalah ulasan selengkapnya tentang kota mati populer di dunia yang disadur dari laman kompihub.
1. Pulau Hashima, Jepang
Kota mati populer yang pertama adalah Pulau Hashima yang mempunyai labirin kosong dari bekas reruntuhan beton, tembok laut, dan bangunan lain. Sebelum menjadi kota terbengkalai, tempat yang satu ini pernah jadi sebuah lokasi dengan penduduk terpadat di dunia. Pulau kecil yang berada di lepas pantai Nagasaki ini dihuni pertama kali tahun 1887 menjadi hunian untuk para pekerja di tambang batu bara
2. Pripyat, Ukraina
Kasus kebocoran pembangkit listrik tenaga nuklir yang ada di Chernobyl tahun 1986 menyebabkan Pripyat jadi kota mati populer di dunia. Radiasi nuklir karena kebocoran tersebut membuat banyak masyarakat yang berada di kota ini meninggal dunia dan mengalami sakit keras. Pemerintah tetap sukses melakukan evakuasi terhadap sebagian besar masyarakat dan usai 36 jam kebocoran terjadi, tidak pernah ada lagi yang kembali ke kota tersebut. Kota ini akhirnya menjadi kota mati dan tidak pernah lagi ada penduduk yang berani menginjakan kaki di kawasan radiasi nuklir tersebut
3. Oradour-sur-Glane, Perancis
Kota mati di dunia berikutnya adalah kedua adalah Desa Oradour-sur-Glane di Perancis, yang pada Juni 1944 pernah menjadi tempat pembantaian warga sipil Perancis selama Perang Dunia kedua. Atas dasar balas dendam terhadap dukungan kota tersebut pada perlawanan Perancis, detasemen Waffen SS Nazi kemudian mengumpulkan dan membunuh sekitar 642 orang penduduknya, kemudian sebagian rumah dibakar hingga rata dengan tanah. Orang-orang itu dibawa ke lumbung oleh orang-orang dengan senapan mesin.
Sementara itu para wanita dan anak-anak dikurung di sebuah gereja dan dibunuh dengan bahan peledak dan granat pembakar. Hanya sedikit orang yang selamat dengan melarikan diri atau berpura-pura mati atas kejadian kelam tersebut. Oradour-sur-Glane lalu kembali dibangun di dekat lokasi lama setelah perang berakhir, tetapi Presiden Perancis saat itu, Charles de Gaulle memerintahkan agar reruntuhan kota tua yang terbakar tidak tersentuh untuk dijadikan monumen bagi para korban.