Pada artikel kali ini akan membahas tentang tips untuk menghindari cedera ketika olahraga. Ada sejumlah hal yang membuat seseorang rentan mengalami cedera ketika berolahraga. Yang paling umum adalah karena terlalu sering berolahraga tanpa jeda dan terlalu memforsir tubuh melewati batas toleransinya.
Kesalahan cara mempraktekkan gerakan, postur tubuh yang salah (misal saat berlari atau mendarat dari lompatan), serta memilih jenis olahraga yang kurang sesuai dengan kondisi fisik juga menjadi beberapa faktor penyebab lainnnya dari cedera saat olahraga. Cedera saat olahraga adalah hal yang umum terjadi. Namun, coba lakukan cara menghindarinya untuk meminimalisasi keparahan cedera. Salah satunya dengan melakukan pemanasan dan pendinginan.
Walau cedera olahraga umumnya bisa sembuh sempurna, lebih baik jika kamu mencegahnya. Berikut ini adalah cara menghindari cedera berulang atau kronis saat berolahraga :
Untuk menghindari cedera saat beraktivitas fisik atau olahraga, pastikan kamu selalu memulainya dengan pemanasan dan mengakhirinya dengan pendinginan. Manfaat pemanasan adalah untuk membantu tubuh agar lebih siap berolahraga. Secara bertahap pemanasan dapat meningkatkan detak jantung, mengendurkan otot dan sendi agar lebih fleksibel, dan melancarkan peredaran darah agar otot lebih kuat. Nah, setelah berolahraga jangan lupa melakukan pendinginan untuk menghindari cedera. Pendinginan bermanfaat untuk mengembalikan tubuh, detak jantung, dan otot dalam keadaan istirahat. Tak hanya itu, ini juga dapat mengurangi nyeri otot dan membantu memulihkan.
Tips hindari cedera olahraga berikutnya adalah merencanakan dan mempersiapkan saat memulai program atau jenis olahraga baru. Tip untuk menghindari cedera saat berolahraga dengan program rencana olahraga ini, upayakan Anda untuk memastikan telah mempelajari teknik tepat yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan jenis olahraga tersebut.
Salah satu cara terbaik untuk menghindari cedera adalah mengetahui kondisi tubuh Anda. Usia pun bahkan ikut menjadi pertimbangan untuk menentukan olahraga yang sesuai dengan kondisi Anda. Pasalnya, pilihan ragam jenis olahraga untuk anak-anak muda yang bertubuh atletis tentu berbeda dengan pilihan olahraga untuk lansia. Secara umum, berapapun usia Anda apabila baru akan mulai berolahraga, cobalah dari yang ringan, seperti jalan santai, berenang, bersepeda, jogging, atau senam aerobik. Namun jika Anda memiliki pergelangan tangan yang lemah, tentu angkat beban kurang tepat untuk dijadikan pilihan.
Kalau kamu baru berolahraga atau mengikuti program latihan baru, mulailah dengan tahapan yang ringan dan perlahan untuk mencegah cedera olahraga. Nantinya, secara bertahap kamu dapat menambah intensitas, durasi, dan frekuensi sesuai dengan kemampuan diri. Jangan memaksakan diri terlalu keras. Memaksakan diri untuk terus berolahraga dengan kondisi tubuh dan otot yang sudah lelah membuat kamu lebih rentan mengalami cedera.
Anda juga perlu mendengarkan sinyal tubuh jika dirasakan stress yang berlebih, khususnya jika persendian terasa tidak normal.
Kompihub - Rupiah vs Dolar. Nilai tukar rupiah menguat ke Rp14.913 per dolar AS pada…
Tahun ini merupakan peringatan ke-25 tahun reformasi nasional. Peringatan Hari Reformasi Nasional pada 21 Mei…
Wisata Lembah Purba, Sukabumi, Jawabarat belakangan ini viral pada perbincangan media sosial karena memiliki beberapa…
Industri kripto tak lama lagi akan ada event Halving Bitcoin yang akan terjadi pada 2024.…
Kompihub - Tokoh penemu arus listrik adalah Thomas Alva Edison, dirinya adalah seorang pengusaha yang…
Obat penenang khusus hewan yakni xylazine belakangan banyak pengguna yang menggunakan narkoba tersebut di Amerika…