Olahraga Beladiri Judo: Pengertian, Sejarah, dan Teknik Dasarnya
Pada artikel kali ini akan membahas tentang olahraga beladiri Judo mulai dari pengertian, sejarah dan teknik dasarnya. Olahraga Beladiri Judo merupakan seni beladiri dari Jepang, seni beladiri ini memiliki sejarah, teknik dasar dan banyak manfaat. Judo biasa dilakukan dengan satu lawan satu olahraga ini menuntut ketangkasan fisik dan mental yang yang hebat.
Judo bertujuan untuk melempar atau menjatuhkan lawan ke tanah, melumpuhkan atau menundukkan lawan sampai menyerah. Istilah judo terdiri dari dua kata Jepang “ju” yang berarti “lembut”, dan “do”, yang berarti “jalan”. Judo, oleh karena itu, secara harfiah berarti jalan kelemahlembutan.
Sejarah Olahraga Beladiri Judo
Beladiri ini pertama kali ditemukan di Jepang, tepatnya pada Mei 1882. Orang yang menciptakan olahraga ini adalah Jigoro Kano. Jigoro Kano menggabungkan kekuatan fisik, moral, dan tingkat intelektual dalam sebuah bela diri yang kemudian diberi nama judo. Judo sebenarnya pengembangan dari bela diri jujitsu.
Judo sendiri terdiri dari dua kata dalam bahasa Jepang yaotu ju yang berarti ‘lembut’ dan do yang berarti ‘jalan’. Jadi, judo dapat diartikan sebagai ‘jalan yang penuh kelembutan’.Jangan salah, walaupun memiliki arti lembut, gerakan-gerakan dalam judo penuh kekuatan. Teknik yang gunakan biasanya bisa menjatuhkan lawan dengan cepat tanpa senjata.
Judo sendiri pertama kali pertandingkan saat perhelatan olahraga terbesar dunia, yaitu Olimpiade, yang gelar Tokyo pada 1964. Organisasi yang menaungi judo secara internasional adalah International Judo Federation (IJF).
Sejarah Olahraga Beladiri Judo Masuk ke Indonesia
Judo terkenal Indonesia pada 1942, pada masa penjajahan Jepang. Saat itu, tentara Jepang berlatih judo pada hari-hari tertentu, kemudian ikuti beberapa warga Indonesia yang berteman dengan para tentara Jepang. JD Schilder, seorang Belanda, mendirikan perkumpulan judo pertama Jakarta. Ia memberinya nama Jigoro Kano Kwai. Perkumpulan ini berlatih pada gedung YMCA, Jalan Nusantara, Jakarta.
Setelah itu, perkumpulan-perkumpulan judo mulai banyak berdiri, seperti Bandung, Medan, dan lain-lain. Karena mulai banyaknya perkumpulan judo Indonesia, pada 25 Desember 1955, terbentuklah Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) sebagai organisasi judo tertinggi Tanah Air. Mereka mengelola dan mengatur kegiatan judo secara nasional maupun internasional.
Pada 1955, PJSI mendapat pengakuan dari Komite Olimpiade Indonesia sebagai organisasi judo tertinggi Tanah Air. Selain itu, Indonesia secara resmi terima sebagai anggota organisasi judo dunia dalam tubuh International Judo Federation (IJF).
Pada 1957, judo secara resmi pertandingkan untuk pertama kali pada PON IV Makassar. Sejak saat itu, bela diri ini mulai menggeliat Indonesia.
Teknik Dasar Olahraga Beladiri Judo
Berikut adalah teknik dasar yang ada dalam seni beladiri judo.
1. Teknik Penghormatan (Rei)
Untuk dapat melakukan teknik penghormatan terdapat beberapa hal yang perlu kamu pahami, yaitu sebagai berikut:
– Perilaku berdiri.
– Zarei (sikap duduk).
– Perilaku Bertahan.
– Shizentai (sikap bangun biasa).
– Kumikata (pegangan).
– Tai – Sabaki (gerak memutar).
= Perilaku langkah.
2. Teknik Bantingan (Nage Waza)
Teknik bantingan dalam olahraga beladiri judo ini merupakan teknik utama, yaitu sebagai berikut:
– “Hiza Guruma”, yakni membanting lawan dengan menyapu lutut.
– “Deashi Barai”, yakni membanting lawan dengan sapuan samping.
– “Kouchi Gari”, yakni teknik membanting lawan dengan menyapu kaki lawan dari depan.
– “Osoto Gari”, yakni teknik membanting lawan dengan menyapu kaki lawan dari belakang.
– “Uchi Mata”, yakni membanting lawan dengan menyapu paha lawan.
– “Hara Ghosi”, yakni membanting lawan dengan paha sendiri.
– “Tomoe Nage”, yakni membanting lawan dengan menggulingkan badan sendiri ke tanah.
– “Tai Otoshi”, yakni membanting lawan dengan mengangkat eksklusif tubuhnya.
– “Seoi Nage”, yakni membanting lawan dengan memakai tenaga pundak sendiri.