Gaya Hidup

Perbedaan Henti Jantung dengan Serangan Jantung, Jangan Salah! Ini Perbedaannya

Perbedaan Henti Jantung dengan Serangan Jantung, Jangan Salah! Ini Perbedaannya

Henti jantung dan serangan jantung merupakan dua keadaan yang berbeda. Melainkan, keduanya merupakan penyakit fatal yang wajib di waspadai. Gangguan ini menyerang organ vital jantung dan dapat memicu terjadinya kerusakan permanen pada otak hingga menyebabkan kematian. Lantas, apa perbedaan antara kedua keadaan ini?

Perbedaan antara henti jantung dan serangan jantung ada pada penyebabnya. Henti jantung merupakan keadaan di mana jantung stop karena ada gangguan pada melodi jantung, sementara itu serangan jantung terjadi karena ada sumbatan pada pembuluh darah di jantung. Melainkan, risiko kedua keadaan ini meningkat pada pengidap penyakit jantung koroner.

Kedua keadaan ini sama-sama dapat menyebabkan jantung stop secara mendadak. Serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah, sementara itu henti jantung disebabkan oleh gangguan melodi jantung, yang disebut dengan penyakit ventrikel fibrilasi. Kondisi ini membuat jantung mengalami gangguan sehingga hanya bergetar, bukan berdetak untuk memompa darah.

Perbedaan Serangan Jantung Dengan Henti Jantung

Jangan sampai salah, kedua penyakit ini sangatlah berbeda. Simak penjelasan medis mengenai apa itu serangan jantung dan juga henti jantung? yang telah tim Kompihub himpun dari berbagai sumber.

Serangan jantung

Serangan jantung (heart attack) merupakan permasalahan peredaran pada jantung yang terjadi karena arteri tersumbat sehingga aliran darah ke komponen otot jantung menjadi terganggu.

Kalau arteri yang tersumbat ini tak seketika di buka kembali, maka sel-sel dan otot jantung yang semestinya menerima suplai oksigen dan darah oleh arteri itu akan mulai mati.

Penderita serangan jantung mungkin akan mengalami gejala secara perlahan dan bertahan selama berjam-jam, berhari-hari, atau bahkan berminggu-pekan sebelum serangan jantung terjadi. Meski terus berdetak, tetapi jantung tak menerima semua darah dan oksigen yang di perlukan karena adanya sumbatan ini.

Kalau ini di perkenankan tanpa melakukan pengobatan, maka kerusakan pada jantung akan semakin besar.

Henti Jantung

Pada henti jantung (cardiac arrest), jantung stop berdenyut dan perlu di hidupkan kembali. Hal ini terjadi sebab adanya keadaan sulit pada metode kelistrikan jantung yang di picu oleh gangguan ritme jantung (aritmia).

Tidak hanya detak jantung saja yang terhenti, tetapi organ lain seperti otak dan paru-paru juga ikut terhenti sebab organ-organ ini tidak mendapatkan pasokan darah dan oksigen yang di perlukan.

Pada sebagian kasus, henti jantung merupakan situasi yang bersifat sementara selama situasi darurat medis. Banyak pasien yang mengalami gejala peringatan hingga sebulan sebelumnya secara khusus dahulu meskipun ia tidak mengalami penyakit jantung.

Tapi, henti jantung dapat menyebabkan kematian dalam sebagian menit apabila pasien tidak seketika di tangani.

Gejala Yang Di Timbulkan

Gejala serangan jantung bervariasi, mencakup:

  • Dada terasa nyeri, sesak, dan/atau tak nyaman
  • Nafas pendek/sesak nafas
  • Nyeri terasa hingga bahu, rahang, lengan, dan punggung
  • Keluar keringat dingin yang tak awam
  • Pusing
  • Pingsan

Serangan jantung tak senantiasa memunculkan gejala yang kentara. Ada pula serangan jantung ringan yang kadang gejalanya hanya rasa nyeri tiba-tiba pada dada yang lalu sirna segera. Namun gejala ini dapat berkembang dari hari ke hari hingga alhasil serangan menjadi lebih berat dan berakibat fatal seandainya pasien tak segera mendapat tindakan medis.

Adapun gejala henti jantung tak jarang kali tak terasa sama sekali. Orang dapat tiba-tiba mendadak pingsan dan tak bernapas pengaruh jantungnya stop memompa darah. Mungkin saja orang itu sebelumnya mengalami serangan jantung. Henti jantung juga dapat terjadi saat pasien sedang mendapat penanganan di rumah sakit jantung.

Penanganan yang kencang dan tepat dapat mencegah kerusakan organ-organ vital, malah meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pengidapnya. Maka dari itu, penting untuk senantiasa memantau kadar kolesterol dalam darah sebab kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit jantung. Tumpukan kolesterol dapat di perparah dengan terbentuknya gumpalan darah yang dapat menyumbat total pembuluh darah. Hal ini kemudian dapat memunculkan serangan jantung.

 

admin

Recent Posts

Rupiah VS Dolar AS, Mengintip Lajur Hari Ini

Kompihub - Rupiah vs Dolar. Nilai tukar rupiah menguat ke Rp14.913 per dolar AS pada…

2 tahun ago

Peringatan 25 Tahun Reformasi Nasional

Tahun ini merupakan peringatan ke-25 tahun reformasi nasional. Peringatan Hari Reformasi Nasional pada 21 Mei…

2 tahun ago

Wisata Lembah Purba Sukabumi, Jembatan Terpanjang Se Asia 414 Meter

Wisata Lembah Purba, Sukabumi, Jawabarat belakangan ini viral pada perbincangan media sosial karena memiliki beberapa…

2 tahun ago

Bitcoin Pengurangan Imbalan Bagi Penambang 2024? Halving Bitcoin 2024

Industri kripto tak lama lagi akan ada event Halving Bitcoin yang akan terjadi pada 2024.…

2 tahun ago

Thomas Alva Edison, Sejarah dan Penemuanya

Kompihub - Tokoh penemu arus listrik adalah Thomas Alva Edison, dirinya adalah seorang pengusaha yang…

2 tahun ago

Kasus Narkoba ‘Zombie’ AS Naik Lebih dari 1.000 Persen! Efeknya Seserius Ini

Obat penenang khusus hewan yakni xylazine belakangan banyak pengguna yang menggunakan narkoba tersebut di Amerika…

2 tahun ago