Proyek Raksasa Baru Di Atas Laut Dubai
Berikut adalah penampakan awal dari proyek raksasa baru Dubai Reef. Memiliki luasan ratusan Km persegi yang akan menjadikan situs tersebut tujuan ekowisata.
Proyek Dubai Untuk Restorasi Laut
Di kota yang terkenal dengan superlatifnya, tidak mengherankan jika seseorang di Dubai berencana untuk membangun salah satu kota “terbersar di dunia.” Tapi tidak seperti gedung pencakar langit tinggi
atau kolam terdalam, proyek terbaru ini bukan hanya prestasi arsitektual, tetapi juga kemenangan untuk konservasi laut.
Jika proyek Dubai Reefs merupakan proyek raksasa yang akan terdiri dari 123 kilometer persegi terumbu karang buatan yang akan menjadi rumah bagi lebih dari satu miliar karang dan 100 juta pohon bakau.
Dubai Reefs bukan hanya untuk prestasi arsitektural melainkan untuk memiliki kegiatan yang konservasi. Desain sebelumnya dari mereka adalah jalan raya bersepeda dalam ruangan di Dubai dan kota berkelanjutan di Mesir dan Afrika Selatan.
Rencana Proyek
Rencana proyek diumumkan minggu ini oleh URB, pengembang kota berkelanjutan yang berbasis di Dubai. Bersamaan dengan terumbu buatan URB juga telah merancang perumahan terapung, perhotelan, fasilitas ritel, dan berbagai penginapan ramah lingkungan. Mereka mengklaim akan menjadikan situs
tersebut sebagai tujuan wisata.
“Kesehatan kota kita secara intrinsik terkait dengan kesehatan lautan kita yang mana membutuhkan jiwa kewirausahaan dalam perencanaan kota-kota pesisir,” kata CEO URB Baharash Bagherian.
Proyek ini merupakan langkah signifikan menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan dapat juga membuka jalan bagi kota-kota pesisir lainnya untuk mengikutinya agar dapat menjadi bagian dari terciptanya lingkungan konservasi laut yang besar.
Penelitian & Pelindungan Kelautan
Instritut kelautan membangun pusat proyek tersebut memiliki rencana kesehatan kota yang terkait dengan kesehatan lautnya. Dubai Reefs mendedikasikan ini untuk penelitian laut dan melindungi lingkungan pesisir Dubai. Fasilitas ini juga akan menawarkan program pendidikan seputar konservasi laut.
“Dubai Reefs bertujuan menjadi cetak biru untuk konservasi laut, ekowisata, dan kehidupan laut,” kata Bagherian.
URB mengklaim bahwa kawasan tersebut akan ditenagai oleh 100% energi terbarukan dan juga dihasilkan dari tenaga surya, tenaga air, dan energi dari ombak. Sementara hasil rumput laut bersana dengan tiram akan jadi makanan tambahan.
Dubai Reefs Selesai Di Tahun 2040
Jika konstruksi berjalan, pengembang mengatakan penyelesaian proyek pada tahun 2040. Akan ada tantangan dalam pembangunan ini dapat didanai sepenuhnya secara pribadi. Kalian dapat mengakses Dubai Reefs dari semua kalangan dan tingkat pendapatan pada tahun tersebut.
“Dubai Reefs bertujuan menjadi cetak biru untuk konservasi laut, ekowisata, dan kehidupan laut,” kata CEO URB Baharash Bagherian.
“Pada akhirnya ini akan menjadi tujuan ketahanan unik yang menyediakan ketahanan pangan dan energi dari laut, sembari memberdayakan ekonomi yang lebih hijau,” lanjut dia.